Kelompok Teror Bali Rencanakan Serangan Baru
Pengantar :
Berita ini dikutip dari The Jakarta Post.com edisi 20 Agustus 2021, dan tulisan dibawah ini bersumber dari Agency France Press (AFP) pada tanggal yang sama.
-------------
Oleh : Reko Suroko
-------------
KELOMPOK ekstremis di balik pemboman Bali sedang merencanakan serangan baru selama perayaan hari kemerdekaan Indonesia minggu ini, kata polisi Jumat, mengutip militan yang ditangkap dalam penumpasan yang menjaring puluhan tersangka.
Pasukan anti-terorisme Polri Densus 88 menangkap 53 tersangka ekstremis di hampir selusin provinsi di seluruh negara mayoritas Muslim terbesar di dunia selama seminggu terakhir, kata pihak berwenang.
Beberapa tersangka mengakui bahwa organisasi mereka Jemaah Islamiyah (JI) -- kelompok teror di balik bom Bali 2002 -- telah merencanakan serangan selama liburan hari kemerdekaan awal pekan ini, kata mereka.
"JI sedang merencanakan serangan teror pada hari kemerdekaan, menurut beberapa tersangka," kata juru bicara Polri Kombes. kata Argo Yuwono kepada wartawan di Jakarta, Jumat (20/8/2021)
Yuwono tidak merinci dugaan plot tersebut tetapi mengatakan polisi menyita senjata dan amunisi dari para tersangka, yang awalnya ditangkap atas tuduhan terkait dengan penggalangan dana untuk kelompok tersebut.
Hampir Dibongkar
JI hampir dibongkar oleh pihak berwenang setelah bom menghancurkan klub malam di pulau liburan itu hampir dua dekade lalu, menewaskan lebih dari 200 orang termasuk sejumlah turis dalam serangan teror paling mematikan di Indonesia.
Tetapi organisasi tersebut telah membangun kembali dan pemimpin spiritualnya Abu Bakar Bashir dibebaskan dari penjara tahun ini setelah menjalani hukuman atas tuduhan terkait teror.
"Operasi ini bertujuan untuk membongkar dan melelahkan JI," kata seorang pejabat kontra-teror yang meminta untuk tidak disebutkan namanya kepada AFP.
"Mereka telah tumbuh lagi dengan merekrut, mengumpulkan uang, dan meningkatkan logistik dan senjata mereka."
JI yang dilarang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda dan telah terlibat dalam serangan lain selama dua dekade terakhir. Ia juga telah mengirim para jihadis untuk berperang di Suriah dan Irak yang dilanda konflik, dan mungkin berencana untuk mengirim rekrutan ke Afghanistan setelah Taliban baru-baru ini menggulingkan pemerintah yang didukung AS di negara itu, kata pejabat itu.
Kemenangan Taliban dapat memberikan kekuatan baru bagi kelompok teror Asia Tenggara, kata para analis. Setelah Taliban baru-baru ini menggulingkan pemerintah yang didukung AS di negara itu, kata pejabat itu.
Kemenangan Taliban dapat memberikan kekuatan baru bagi kelompok teror Asia Tenggara, kata para analis.
"Dalam jangka pendek, dampak terbesar adalah psikologis dan moral," kata analis keamanan yang berbasis di AS, Zachary Abuza.
"Ini menegaskan kembali komitmen militan lokal untuk tujuan tersebut. Jika Taliban dapat mengalahkan rezim boneka murtad yang didukung AS, maka mereka juga bisa," tambahnya.***
Indonesia, yang telah mengalami banyak serangan teror sejak bom Bali, adalah rumah bagi puluhan organisasi ekstremis, termasuk beberapa yang setia kepada kelompok Negara Islam (IS).
Pada bulan Maret, pasangan Indonesia yang terinspirasi ISIS meledakkan diri di sebuah gereja di Makassar di pulau Sulawesi, membunuh diri mereka sendiri dan melukai puluhan lainnya.
Komentar
Posting Komentar